Monday, March 17, 2008

Cuma satu kok...

Cuma satu kok...

Bulan Februari telah lalu, meski bulan Maret telah kita jelang, bumi kita belumlah kering seutuhnya. Langit masih menyisakan genangan air mata untuk diteteskan sewaktu-waktu. Terkadang lembut menyejukkan para penghuni bumi, namun juga tak jarang menjadi petaka kala air matanya berderai tak kenal lelah.

Ada gundah dihatiku kala melihat tumpukan sampah plastik menari terapung oleh keruhnya air Kalimalang. Siapa sih yang ‘tega’ buang sampah sembarangan kaya gitu? Apa mereka ‘nda mikir kalo perbuatan mereka itu akan membawa dampak buruk bagi sekitar kita, terutama di musim hujan seperti ini? Apa sih susahnya buang sampah pada tempatnya? Bukankah sedari kecil kita sudah bosan dicekoki nasihat “Buanglah sampah pada tempatnya”? Bahkan sudah dicekoki pun kita masih saja ‘berlagak lupa’. -.-“

“Kit, khotbah tadi ngena banget yah!! Kalo kita ‘nda pengen disakiti, yah kita juga jangan sampe nyakitin orang laen…” sambil berkata demikian, sohib kentalku itu asik mengunyah batagor dan membuang plastiknya ke Kalimalang yang melintas tepat di bawah jembatan yang sedang kami tapaki.

“Loh.. kok loe buang sampah sembarangan sie?! Kan di ujung jalan ini ada tong sampah!” spontan aku protes padanya. Dengan entengnya dia berujar, “Wah! Jangan sewot gitu dunk!! Gue kan ‘nda sengaja, Kit. Lagian, cuma satu plastik kecil aja kan ‘nda akan sampai bikin Jakarta dan sekitarnya banjir. ‘Nda separah efek yang ditimbulkan oleh para penebang pohon liar di Kalimantan itu kok.”

Dengan cepat aku menyahut, “Kalo sekian juta orang Jakarta mikir hal yang sama kaya loe, ‘nda heran deh kalo Jakarta banjir melulu!!”.

Dan firman Tuhan yang baru saja kudengar sore itu pun terngiang kembali di telingaku… “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.” (LUKAS 6:31)

Hati kecilku bergumam… “jika kita berbuat sesuka hati kepada lingkungan kita, jangan heran kalo kelak lingkungan pun berbuat hal serupa pada kita…”

~ Kitty ~

4:52:36 PM
Saturday, March 08, 2008
(to be published @ INSAN magazine, vol. 9 – Mar ’08)

No comments: